Tuesday, September 30, 2014

NASKAH DRAMA



1945
TEMA: Penjajahan,Romusha
Pada suatu siang yang terik,di suatu tempat kerja paksa yang berada di daerah Jawa.
1 LI: ( Menanam,tampak kelelahan dan mengelap keringat. Duduk dengan santai di tanah,melepas topi)
6LJ: (Melihat 1, memanggil 2 dan 5)
“Apa yang dilakukan orang itu? Suruh dia berdiri!”
2 LJ: “Baik ,Komandan! (Keirei,Menghampiri 1) Hei kau! Kenapa kau berhenti?! Lanjutkan pekerjaanmu!!
5 LJ: (Mengikuti sambil menyiapkan senjata)
2LJ: (Menariknya agar bangkit)
1 LI: (Menolak untuk bangkit)
2 LJ: “Kau!!” (Menendang 1)
5LJ : (Menodongkan senjata)
3 PI: (Berlari menghampiri 1,memegangnya) “Jangan! Dia hanya kelelahan! Kumohon jangan sakiti dia!” ( Memberi hormat )
2 LJ: (Memandang 6)
6LJ : (Balas memandang dengan dingin)
2LJ : “Hmh! Terserah! Kalau dia mengulangnya,aku akan menyerahkannya pada komandan!”
3 PI: “Dia tidak akan mengulanginya. Aku berjanji” (Memberi hormat )
Malamnya,di dalam kamp tempat mereka ditahan
1 LI: “Hei,terimakasih atas bantuan tadi” (Menghampiri 3)
3 PI: “Tak apa. Aku hanya tidak ingin melihatmu kesakitan” (Merasa salah akan ucapannya,membuang muka)
1 LI: (Membuang muka sambil menahan malu)
“Kita, . .  Tidak bisa terus seperti ini.”
3 PI: “Maksudmu?”
1 LI: “Kita harus segera pergi dari tempat ini. Kita ajak yang lain juga”
4 LI: (Masuk dengan wajah yang agak muram)
1 LI: (Melihat dengan wajah penuh tanda tanya) “Ada apa?”
4 LI: “Mereka pengecut! Mereka sudah hampir membunuhku,tapi mereka tidak melakukannya!” (Berteriak penuh emosi dan tampak gusar)
1 LI: “Diamlah! Mereka akan mendatangimu lagi kalau begini! Kalau ingin bebas,kau tidak perlu mati disini!” (Menenangkan 4)
4 LI: (Heran) “Memangnya mau kemana lagi kita,hah?!”
1 LI: “Kita kabur,tentu saja!”
4 LI: “Bagaimana caranya? Dan akan kemana kita?”
1 LI: “Aku sering mengamati keadaan secara diam-diam,dari tempat ini. Ketika fajar,penjaga di dekat pagar besi sedikit, kita bisa manfaatkan hal itu. Setelah kabur,aku tidak tahu mau kemana,yang penting kita keluar dari sini.”
4 LI: “Siapa saja yang ikut?”
1 LI: “Hanya aku,kau ,dan dia(Menunjuk 3). Bagaimana?”
4 LI: “Kau yakin dia bisa?”
1 LI: “Tentu”
4 LI: “Jadi kita hanya perlu menghindari mereka?”
1LI: “Ya,lalu kita kita saling membantu lompat di dekat pagar besi pembatas,kita keluar dengan melompatinya. Penjagaan di sebelah sana kurang ketat. Mereka tidak meletakkan peledak. Dan disana tidak ada menara penjaga. Mereka agak aneh,menurutku. Mungkin kita akan menghadapi 2 penjaga. Itu mudah.”
4LI: “Mudah? Kita akan apakan mereka? Mereka menggunakan senjata api!”
1LI: “Dan kita gunakan sabit pemberian mereka ini (mengeluarkan sabit). Sembunyikan saja dibalik sarungmu.”
4 LI: “Lalu kapan kita akan melakukan ini?”
1LI: “Aku ingin segera melakukannya. Menurutku rencana ini sudah matang, kita bisa melakukannya nan—“
2LJ: (Tiba-tiba masuk) “Apa yang kalian bicarakan,hah?! Kau! Tempatmu bukan disini! Lekaslah kembali! Kalian seharusnya berterimakasih mendapat kesempatan istirahat! Dasar Pemalas! (Meludah kemudian menggiring 4 pergi)
1 LI: “(Berbisik)Kita bertemu di dekat semak-semak,depan tempatmu! ”
4LJ : (Mengangguk)
Ketika fajar,di tempat perjanjian.
1LI & 3 PI : (Keluar melewati penjaga yang tertidur, dan bersembunyi di balik semak)
4LI: (Muncul dan mengikutinya)
1LI: (Melihat 3 dan 4) “Ikuti aku dan jangan berisik.”
3&4: (Mengangguk-angguk)
Merekapun berjalan dengan perlahan-lahan.
1LI: (Mengangkat tangan) “Ssst! Ada penjaga”
4LI: “Berapa?”
1LI: (Mengangkat 2 jari)
4LI: “Kita habisi? Ayolah! (Berjalan dan tak sengaja terjatuh hingga menimbulkan suara berisik).
2LJ: (Melihat kearah 1,3,dan 4 bersembunyi. Pergi menghampiri) “Siapa disana?! (Mengeluarkan senjata api). Hei!! Keluar! Siapa disana?! (Mendekati semak)”
1LI: “Kalian harus pergi! Pergi sekarang!!” (Berlari keluar dan menendang 2)
2LJ : (Membalas pukulan. Berkelahi)
4LI: (Keluar dari persembunyian,memukul 2)
2LJ: (Terjatuh)
1& 4: (Berlari dan bertemu dengan penjaga lain)
5 LJ: “Kalian!! (Menodongkan senjata api)”
1 LI: (Memukul 5 ,Berkelahi)
5 LJ: (Terpukul,jatuh)
4 LI: (Berlari)
5 LJ: (Menangkap kaki 4)
 (Terdengar tiupan peluit dan tembakan dari jauh. 1 Terkena Peluru )
1LI: (Berbisik pada 3 dan 4) “Lari! Kalian harus pergi!” (Berusaha bangkit)
2LJ: (Menghampiri 1 dan mengikatnya)
3PI: (Keluar dari tempat persembunyian dan melukai 2)
3PI: (Hendak memapah 1)
6LJ: (Lari sambil menembakkan pistol) “Berhenti!! Diam disana!”
1LI: (Terkena peluru di bagian kaki)
4LI: (Meneriaki 3) “Tidak! Kita harus lari!! Sekarang! (Mengangkat 3 dan melemparnya melewati pagar lalu ikut melompati pagar)
3PI: “Tidak!!”
Mereka terus berlari seharian tanpa makan dan minum,hingga akhirnya matahari terbenam.Mereka tersesat di sebuah hutan yang gelap.
4LI: “Kita tersesat.. Sebaiknya kita tidur disini. Tidurlah di sebelah sana. (Menunjuk dekat pohon)
3PI: “Baiklah. (Sambil sesenggukan)
Keesokan harinya,kembali ke tempat penahanan para romusha.
1 LI: (Terikat di kursi. Diam,menundukkan kepala)
6 LJ: “Hei! Bangun! Payah!” (Menendang kursi 1)
5 LJ: (Berdiri di sebelah 6 )
1 LI: (Masih belum bereaksi)
6 LJ: (Geram. Menodongkan senjata ke kepala 1)
5 LJ: “Komandan,bukankah dia lebih berguna apabila hidup? Kita kehabisan lahan tempat mengubur
           mayat.”
6 LJ : (Terdiam. Menurunkan senjatanya) “Bagaimana keadaan rekanmu yang terluka kemarin?”
5 LJ: “Dia tidak apa-apa. Dia masih bisa beraktivitas, Komandan.”
2 LJ: (Masuk,Keirei) “Komandan! Ada laporan dari pusat!” (Masih dalam posisi sebelumnya)
6 LJ: “Apa isi laporannya?”
2 LJ: “Seluruh pasukan kita ditarik kembali.” (Keirei)
6 LJ: “Apa?!”
2 LJ: “Kita diminta untuk kembali,Komandan.”
6 LJ: (Langsung berlari keluar)
2&6 : (Mengikuti)
1: (Melihat kepergian para tentara Jepang dan terdiam) “Sial! Aku ditinggalkan begitu saja! Aku--!”
     (Terdiam karena merasakan rasa sakit dari luka tembak) “Ugh!” (Menahan rasa sakit,kemudian
      terdiam. Lama-kelamaan,tertidur)
Malam itu, para tahanan kebingungan karena banyak tentara Jepang yang pergi begitu saja dan hanya menyisakan 2 orang untuk menjaga tempat itu. Pada pagi harinya,gerombolan romusha itu memberontak dan membunuh keduanya. Dan salah satu romusha menyalakan sebuah radio yang ternyata sedang menyiarkan berita proklamasi. Merekapun sangat senang. Mereka segera pergi dari tempat itu. Tapi,ada beberapa yang sudah pergi,malah kembali ke tempat itu.
7PJ: (Berjalan sambil menunduk)
4LI: “Emh,permisi! Maaf, apa masih ada pekerja lain di dalam?”
7PJ: (Mendongak dengan kaget) “M-Mungkin.”
4LI: (Menatap lekat-lekat) “Hei! Kau kan orang yang­---!” (Terdiam. Karena kaget melihat wajah 7)
7PJ: “Kumohon,jangan beritahu siapapun. Aku tahu kau. Temanmu,ada di kantor komandan. Sepertinya, semalam dia disiksa. Tapi,komandan pergi meninggalkannya begitu saja. Aku juga ditinggalkan disini karena disuruh berjaga. Dua tentara sudah mati. Kumohon,biarkan aku pergi.
4LI: (Tertegun) “Baiklah. Kau boleh pergi. Sebaiknya kau gunakan ini (Memberikan sarung). Agar kau tampak seperti pekerja lainnya. Hati-hatilah.”
7PJ: (Menatap dengan mata berbinar) “Terima kasih!” (Membungkuk) “Emh,maaf. Apa kalian tahu berita yang tersebar?”
4LI: “Apa?”
7PJ: “Ada berita proklamasi kemerdekaan bangsa kalian di radio. Kalian sudah bebas. Selamat” (Membungkuk sekali lagi,lalu lari keluar)
4LI: (Tercengang. Terlihat sangat gembira lalu pergi ke arah kantor komandan,masih  dengan wajah
gembira)
Disana,mereka berlari. Berlari terus. Menuju kantor komandan. Siapa pula yang tak tahu tempat itu? Semua romusha pernah masuk disana. Untuk disiksa. Tidak peduli lelaki maupun perempuan. Di dalam kantor komandan selalu ada kesan suram. Tapi,ada sesuatu yang istimewa bagi mereka teronggok disana.
4 LI: (Masuk dan menemukan 1. Sangat senang dan segera melepas ikatan talinya)
1 LI: “Uh?” ( Belum sadar sepenuhnya)
4 LI: “Bangunlah! Ada berita besar!”
3 PI: (Mendekati 1.) “Apa kau baik-baik saja?”
1 LI: “Ya. Kurasa”
4 LI: “Sepertinya mereka sudah mengobati lukamu. Aneh.”
1 LI: “Mungkin karena aku istimewa. (Tertawa)”
4 LI: “Hei! Sepertinya luka di kakimu belum sembuh sepenuhnya. Oh,iya! Berita besar! Kita sudah
          merdeka! Kita sudah bebas! Kita tidak perlu lagi berada disini! Mereka sudah pergi! Aku akan
         membantumu keluar! Kita sudah bebas! Kita tidak tersiksa lagi! (Bicara dengan cepat dan agak
         tidak jelas)
1 LI: “Aku tidak mengerti maksudmu. Dan,bagaimana caraku pergi dengan keadaan seperti ini?”
4 LI: “Haaaah! Aku akan memapahmu! Akan kujelaskan di jalan nanti! Ayo!” (Memapah 1 dengan riang gembira dan keluar dari tempat itu, bersama 3 juga)
Pada hari itu, masyarakat bersuka cita. Proklamasi kemerdekaan telah dikumandangkan. Mereka sudah bebas. Mereka telah menjadi bangsa yang satu. Sedangkan,para romusha tadi,pergi dengan sukacita dan menjalani hidup mereka bersama. Dalam suka maupun duka.

TAMAT
Ket. : L: Laki-laki
P: Perempuan
I: Indonesia
J: Jepang


Kritik,saran, dan komentar selalu saya terima
Terimakasih atas kunjungannya ^^

Wednesday, September 10, 2014

Remaja masa kini



    Remaja masa kini,sudah banyak terpegaruh budaya barat. Baik yang negatif maupun positif. Budaya barat yang negatif itu biasanya berupa Narkoba,Merokok,Pergaulan bebas,serta berpacaran. Kini,banyak remaja yang sering kali berpacaran,lalu ketika hubungannya berakhir,mereka menghabisi nyawa mereka sendiri. Hal tersebut seharusnya dicegah agar generasi penerus bangsa ini dapat melanjutkan cita-cita dan harapan bangsa,dan untuk menjadikan negara ini negara yang maju. Remaja masa kini seharusnya menjadi remaja yang kreatif,maju,berbudaya,dan religius. Hal ini bisa dicegah dengan cara memberikan pengarahan kepada yang bersangkutan.
Apabila pencegahan tidak dilakukan,maka remaja Indonesia akan hancur bersama cita-citanya.Dan perjuangan para pahlawan tidak akan ada artinya lagi.Mereka hanya mati sia-sia di medan perang dulu,di tanah Indonesia ini.
Oleh karena itu,untuk meneruskan perjuangan para pahlawan serta meneruskan cita-cita bangsa dan negara ini,Remaja Indonesia harus menjadi remaja yang bertanggung jawab,religius,jujur,berbudaya,dan maju.